Pengakuan 5 Selebgram soal Komentar Paling Menyakitkan yang Pernah Mereka Terima
Aktif di dunia digital, misalnya lewat medsos, membuat orang lain
jadi serasa seperti mengenal kita. Sehingga mereka merasa punya
kebebasan untuk berkomentar. Namun, enggak selamanya komentar itu bersifat membangun. Malah ada komentar yang sengaja ditujukan untuk menjatuhkan.
Hal
ini sudah sering banget dialami oleh seleb medsos. Ada saja komentar
menjatuhkan yang mereka terima, dan tentu saja itu terasa menyakitkan.
Berikut pengakuan 5 seleb medsos soal komentar paling menyakitkan yang
pernah mereka terima. Lihat di sini contoh ilustrasi yang bisa kita kirimkan buat para haters.
Rachel Vennya (@rachelvennya) Bagi Acel, komentar paling menyakitkan itu yang datang dari orang yang dia kenal. Acel
membocorkan, “Biasanya itu kalau keluar dari mulut orang-orang yang aku
kenal, sih. Kalau dari orang yang enggak aku kenal, sih, mau dia
ngejelekin orangtua aku atau apa, aku enggak peduli.
Karena dia tuh cuma
orang yang pengin nyakitin hati aku. Tapi kalau orang yang kenal atau
pernah dekat itu, kadang aku nangis dan tanya kenapa sih sama dia. Dia
jawab, “kan kamu dikenal sekarang.” Lha, kamu kan kenal aku, kenapa
enggak ngomong langsung. Kenapa harus komen hate lewat sosmed,” ungkap
Acel. Lihat di sini cara lain yang dilakukan Rachel Vennya dalam menghadapi komen hate di medsos. Ardina Putri (@ardinhai) www.instagram.com/ardinhai Salah
satu komentar yang paling sering diterima Dina adalah dibilang gendut.
Banyak banget komen di Instagram yang bilang kalau dia gendutan.
Awalnya,
dia sering kepikiran ketika membaca komen ini, sampai-sampai nanya ke
pacarnya apa iya dia gendutan? Tapi lama-lama, Dina enggak mau kepikiran
hal itu terus. Kalau dia merasa sudah gendutan, dia pun akan
mengatur pola makannya. Pernah juga dia dikomentarin nge-spam karena
keseringan update Snapchat. Karena pada dasarnya
memang suka Snapchat,
Dina enggak ambil pusing. “Kalau emang dianggap nge-spam, ya kenapa
follow aku?” ungkapnya. Fransiska Felicia (@felozeli)
"Helvetica Neue", Arial, Helvetica, sans-serif;">www.instagram.com/felozeli Felozeli membagi haters menjadi dua, haters yang membangun dan yang enggak. “Kalau
yang membangun itu yang biasanya ngomong kayak ‘videonya enggak bermutu
nih. Coba lihat video si ini, dia kan menonjolkan pariwisata
Indonesia.” Kalau haters kayak gitu bikin aku respect. Kalau yang enggak
aku respect itu yang sering bilang jelek, gitu doang, tapi enggak ada
masukan apa-apa,” jelasnya.
Awalnya, karena anaknya memang
baperan, komen seperti itu sering bikin dia down. Namun lama-lama, dia
enggak peduli lagi karena itu enggak bikin dia sukses. Abel Cantika (@abellyc) 'Ih
mukanya kayak banci'. 'Ih kamu kumisan'. 'Ih Abel giginya kuning'.
'Abel hidungnya gede'. Dan segala macam komentar menyakitkan lainnya
pernah diterima oleh Abel. “Aku memang punya muka yang strong,
tegas, jadi kalau make-up soft, orang lain
ngelihatnya tebal. Aku sering
menerima komentar kayak gitu, tapi enggak aku pikirin. Haters itu pasti
ada, tapi jangan sampai deh kita nunjukin kalau kita down karena
omongan mereka. Malah sebaliknya, omongan mereka itu harus bikin kita
termotivasi,” ungkap Abel. Lihat di sini cara lain yang dilakukan Abel dalam menghadapi komen hate. Arsya Nafisa (@arsyanaf21) www.instagram.com/arsyanaf21 Karena
cinta sama make-up, Arsya memutuskan untuk melanjutkan sekolah di
bidang make-up. Sehingga dia enggak kuliah formal. Dan ini sering jadi
bahan buat para haters. “Pas dulu aku punya ask.fm, mereka tahu
kalau aku enggak kuliah. Beberapa haters yang enggak suka aku ngomong di
ask.fm aku, ‘Lo bloon banget sih enggak kuliah? Mungkin karena lo bloon
ya?’
Ada juga yang ngomong ‘Sya, bokap nyokap lo pasti enggak bangga
deh sama lo.’ Kalau ada yang ngomong gitu, menurutku mereka cuma pengin
ngejelekin aku. Mereka enggak tahu aku kerja gimana, belajar gimana,
jadi masalah kayak gitu enggak pernah aku tanggepin. Kalau mereka
mengkritik makeup aku, itu jadi pelajaran buatku,” beber Arsya.
Artikel Asli